Hidup adalah perjalanan dengan banyak persinggahan, begitulah ungkapannya. Begitu juga dalam perjalanan cinta, setiap manusia punya minimal satu dua hati yang pernah disinggahi. Beberapa diantaranya punya kesan tersendiri, tertulis cerita dengan keunikannya masing-masing. Berbicara tentang perjalanan cinta itu artinya berbicara tentang mantan kekasih. Saat aku nulis ini, diiringi dengan lagu 'mungkin nanti' by peterpan. Kenapa aku putar lagu itu? Iseng aja. Oke, aku mau menulis untuk para wanita-wanita yg pernah menjadi 'lawan main' dalam kisah kasihku dahulu.
Silvia
Kamu adalah wanita pertama yang mau jadi kekasihku, walaupun saat itu kita masih terlalu belia dan belum mengenal betul apa itu cinta, tapi kamu memberi kesan tersendiri untukku. Karena kamulah wanita pertama yg pernah ku genggam manis jemari lentiknya. Bertahun lamanya kita tak pernah saling tau kabar masing-masing. Ntah dimanapun kamu berada saat ini, semoga kamu baik-baik aja.
Cecilia
Saat aku mengenalmu, aku masih 14 tahun. Kamu lebih muda setahun dariku. Aku ingat sifat manja dan posesifmu, cemburumu yg berlebihan. kadang aku nyaman kadang pula aku jenuh dengan hal itu. Tapi maklum selalu aku tanamkan untukmu, yang masih sangat muda. Namun kamu yang pertama kali mampu membuatku merasa dihargai dan diperhatikan, dibalik sikap cuek dan pendiamku. Kamulah yang paling mengerti aku saat itu.
Fitri
Butuh waktu lama untukku bisa mendapakanmu, kamu berbeda dari wanitaku yg sebelumnya (cecilia). Kamu sangat angkuh dan penuh tanda tanya, terlalu banyak pesaingku yg datang lebih dulu mendapatkanmu. Tapi pada akhirnya aku bisa memilikimu, dan ku tau, kamu sangatlah ramah dan
baik hatinya. Kamu adalah gadis yang penuh tantangan, tidak heran banyak pria yang rela mengorbankan banyak hal untuk sekedar mendapatkan perhatian darimu. Aku lah salah satu pria yang pernah beruntung. Meski kadang susah sekali menyesuaikan diri dengan sikapmu yang dingin, namun pada akhirnya tetap hangat ku rasa di dalam sini, di hatiku.
Devi
Lincah namun pendiam, berambut panjang dan berkulit putih, hanya itu yang kuingat darimu. Kenal dalam waktu singkat dan berakhir dengan singkat juga, itulah ungkapan yg tepat untuk kisah kita. Walau tidak banyak hal yg kita lewati bersama, tapi setidaknya namamu pernah dan selalu ada dalam pikiranku saat itu. Banyak hal yang masih berupa tanda tanya besar buatku, tentang dirimu, kamu masih terlalu misterius. karena itu tidak banyak hal yang bisa ku tulis tentangmu.
Nia
Pemikiranmu sangatlah rumit. Butuh waktu lama untuk bisa benar-benar memahami kamu. Mungkin aku termasuk orang yang gagal untuk bisa mengerti apa keinginanmu. Tapi meski sudah berakhir, sampai saat ini kita bisa saling menerima sebagai sahabat baik. Dan terimakasih sudah mengundangku ke pernikahanmu dua tahun yang lalu. Suatu hari kau juga akan ada di daftar tamu undangan pernikahanku.
Hilda
Kekasih terlama yang pernah ku miliki. Kita jarang sekali bertengkar, jarang sekali bermasalah. Kesederhanaan hubungan kita membuat semuanya begitu indah. Meskipun perbedaan keyakinan menjadi alasan perpisahan kita, namun hari ini kita masih bisa berteman layaknya saat kita belum
saling mencintai dahulu. Sifat manja dan kekanak-kanakanmu pun saat ini sudah tidak lagi ku lihat, kamu sudah tumbuh jadi wanita dewasa seutuhnya. Aku bangga pernah ada di dekatmu.
Dewi
Wanita pertama yang ku kenal lewat dunia maya. Lucu dikenang 8 bulan lamanya kita saling memendam rasa tanpa saling mengungkapkan. Namun pada akhirnya kita bisa bersama. Walau sangat ku sayangkan kamu harus pergi kuliah di luar kota, dan pemikiran kita yg terlalu muda untuk
menjalani LDR, maka kita terpaksa harus mengkhirinya saat itu. Bagaimanapun aku suka senyummu, saat kita saling pretending satu sama lain, seakan pura-pura tidak saling suka, saat kita baru kenal.
Dita
Entah kata apa yang pantas menggambarkan kisahmu, karena kita pacaran serba kebetulan. Aku bingung akan keisengan apa yang ada diotakku saat sms kamu dan bilang 'mau nggak kamu jadi pacarku?', dan kamu mengiyakan begitu saja. Jujur, saat itu aku belum ada perasaan istimewa apapun denganmu. Namun seiring waktu berjalan aku mulai bisa perlahan menyayangimu. Begitu sederhana perasaan itu. Dan perpisahan kita pun diakhiri dengan tawa dan canda. Kalau kamu baca ini, ketahuilah, aku tidak pernah bermaksud mempermainkanmu. Karena semua terjadi begitu saja tanpa ada rencana. Dan aku menikmatinya. Karena kamu yang terunik.
Chika
Gadis tionghoa namun berwajah arabic, itulah hal yang paling ku ingat darimu. Kamu ramah dan pengertian, dewasa dan sangat setia. Saat kita pertama bertemu, aku cuma seorang guru private di tempat adik sepupumu. Tidak ku sangka kamu mau pacaran dengan orang yang mengabdi pada keluargamu. Namun perbedaan etnis dan keyakinan menjadi portal pemisah kita berdua. Aku ingat saat terakhir kita, kamu lambaikan tangan ke arahku yang beranjak pergi dari pintu rumahmu. Kamu
menitikkan sedikit air mata yang tak pernah ku lihat saat kita masih bersama. Ku hanya bisa membalasnya dengan senyuman. Dan sejuta pesan ku kirim untuk menguatkan kamu. Meski keadaan hatiku saat itu juga remuk redam. Tapi kamu satu dari sekian banyak kisah yang sangat ku hargai.
Santi
ketidak setiaanmu mungkin bukanlah sifat aslimu. Hanya aku saja yang terlalu membosankan untuk wanita sepertimu. Waktu pertama kenalpun aku tidak pernah menyangka kamu mau dengan orang seperti aku. Tapi toh pada akhirnya semua terbongkar. Aku ingat saat aku berusaha meminta kejujuranmu, kamu menamparku seakan aku yang salah. Dan konyolnya aku yang minta maaf. Bahkan sampai saat kita berpisah, kamu masih saja mengaitkan aku dengan hal-hal buruk yang menimpamu. Beragam fitnah kau utarakan padaku. Kamu sangat membingungkan. Tapi percayalah, aku nggak pernah dendam padamu. Kamu mengajarkanku bahwa tidak semua hal bisa dinilai hanya dengan panca indera.
Angel
Twitter jadi saksi perkenalan kita. Kamu wanita yang unik, kamu kuat, mandiri, tegar, dewasa dan sangat lembut. Meski kadang dipandang sebelah mata oleh beberapa orang, tapi aku melihat sisi keindahanmu dari cara padangan yang berbeda. Itulah alasanku mencintaimu. Kamu berhasil mewujudkan salah satu dari sekian banyak impianku, yaitu punya pacar lagi. Dan kamulah jawabannya. Maafkan jika aku bukan orang yg seperti kamu harapkan, tapi bagaimanapun aku lakukan yg terbaik untukmu, seperti kamu yg selalu memberi yg terbaik untukku. Walau yang kita jalani sangat singkat, aku tidak pernah mengubah cara pandangku padamu. Bagiku kamu tetap sama seperti yang ku jabarkan diatas. Selayaknya janji yang termaterai di hatiku, yang hanya aku dan Tuhan yang tau, aku akan mewujudkannya demi kamu. Demi hidupmu.
Maaf aku menulis nama kalian, namun identitas kalian tetap ku rahasiakan, hanya aku dan orang terdekat yang tau. Kalian semua luar biasa. kalian pernah menjadi ketetapan hati dan impian serta harapanku. Nama yang pernah tersisip dalam doaku. Terimakasih untuk kalian, nama-nama tokoh cintaku yang sangat berpengaruh pada perkembangan dan proses kedewasaanku. Aku tidak tau apa jadinya hidupku kalau kalian tidak pernah datang. Mungkin aku masih seorang anak kecil yang suka lari-lari di jalanan. Tapi kehadiran kalian sangat kusyukuri. Suatu saat kalau kita masih saling mengingat, mungkin Tuhan akan mempersatukan kita lagi, atau kita hanya akan saling mengunjungi sebagai sahabat baik. Apapun itu, aku cuma ingin bilang, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik adalah yang meninggalkan komentarnya. Berkomentarlah dengan sopan dan tidak menjatuhkan, karena kritikan yang membangun sangat dibutuhkan.