Jumat, 30 Agustus 2013

Detroit Rock City (1999) Subtitle Indonesia

Yak, ini adalah postingan film saya yang pertama, dan ini merupakan salah satu film favorit saya. Karena saya suka banget sama film yang bertemakan anak band, jadi maaf kalo penjelasannya agak panjangan dikit, hehe.

Detroit Rock City adalah sebuah film komedi remaja yang disutradarai oleh Adam Rifkin. Film yang dirilis pada tahun 1999 ini berkisah tentang sekelompok band anak SMA bernama Mystery yang digawangi oleh Jam (Sam Huntington), Lex (Giuseppe Andrews), Hawk (Edward Furlong), dan Trip (James DeBello), dimana mereka berempat bermain musik dengan lagu-lagu dari band idola mereka yaitu Kiss.
Film ini berlatarkan tahun 1978 di Claveland, Ohio, As. Ceritanya pun pada dasarnya sangat simpel saja, mereka ngefans sama Kiss dan berencana nonton konsernya di Detroit. Namun disatu sisi ibunya Jam adalah penganut Katolik yang taat dan cukup terbilang fanatik. Ia menganggap bahwa Kiss adalah band pengikut setan dan bertolak belakang dengan ajaran agamanya. Mereka yang pada awalnya sudah berencana nonton dan bahkan sudah beli tiket berusaha untuk tidak sampai ketahuan oleh ibunya Jam, karena kefanatikannya bisa saja ia melarang Jam untuk ikut nonton konser Kiss bersama teman-temannya.
Namun pada suatu pagi para personel Mystery kebingungan dan menelpon Jam karena tiket Kiss mereka hilang. Ternyata tiket tersebut berada di jaket Trip yang tidak sengaja dipakai oleh Jam, setelah semalam sebelum itu mereka ngeband sama-sama dan Jam dibawa paksa oleh ibunya pulang.
Jam yang pada dasarnya adalah anak penurut berusaha kucing-kucingan agar tiket tersebut tidak dilihat oleh ibunya. Tapi nasib malang menimpanya, tiket tersebut ketahuan dan ibu Jam sampai meneriaki anaknya dari pengeras suara di sekolah Jam dan diketahui juga oleh ketiga temannya. Ibunya marah besar dan membakar tiket Kiss itu di depan mata Jam. Teman-temannya pun menyaksikan hal tersebut tentu saja kecewa dan kesal setengah mati, karena merasa gagal nonton Kiss untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun berturut-turut. Jam pun akhirnya dipindahkan ke sekolah asrama Katolik. Disatu sisi ketiga sahabatnya kebetulan mendengar siaran radio yang isinya adalah kuis berhadiah empat tiket Kiss. Trip pun segera menelpon acara tersebut dan berhasil memenangkannya. Mereka kemudian berinisiatif untuk bolos sekolah dan membawa Jam keluar dari asramanya untuk ikut bersama menonton konser Kiss yang tadinya hampir gagal. Mampukah mereka membebaskan Jam dari hukuman? Lalu bagaimana petualangan mereka ke Detroit dan apa saja rintangan yang harus mereka hadapi demi tercapainya impian mereka menonton Kiss, idola mereka?

Film ini menceritakan bagaimana anak-anak muda mencapai apa yang mereka inginkan, dengan cara dan keputusan mereka sendiri. Kegilaan masa remaja yang asik dan penuh semangat. Ini hal yang saya suka dari film tersebut. Dalam film ini selain lagu-lagu Kiss, soundtrack movie nya juga diisi dengan lagu-lagu dari band rock legend papan atas seperti "Ironman" dari Black Sabbath, "Surrender" dari Cheap Trick, "School Day" dari The Runaways, "Blitzkrieg Bop" dari Ramones, "The Boys Are Back in Town"  dari Everclear (Cover Thin Lizzy), dan masih banyak lagi.

Nah, buat yang penasaran bagaimana ceritanya dan buat yang sudah nonton tapi pengen nonton lagi, yuk mari langsung di-download:

Download: Sub Indo
Download: Film-nya

Ket: sub-nya bahasa indonesia sedikit agak gaul, karena filmnya bertemakan remaja. Dan maaf bila masih ada kesalahan dalam penerjemahannya. Semua ini hanya untuk kepentingan hiburan semata.

Minggu, 24 Maret 2013

Kampung Penenun dan Rumah Adat di Samarinda, Wisata Budaya yang Tersembunyi

Samarinda yang ibu kota dari Provinsi Kalimantan Timur, selama ini dikenal sebagai kota perdagangan yang sibuk sejak dahulu. Namun dibalik hiruk pikuknya kota seluas 718 kilometer persegi ini ternyata menyimpan sebuah obyek wisata yang sayang untuk dilewatkan, namanya adalah kampung Kelompok Pengrajin Sarung Tenun Samarinda Berdikari. Letaknya di jalan Pangeran Bendahara, gang Karya Muharam, kelurahan Mesjid dan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang. Tempat ini menjadi istimewa karena di dalamnya berkumpul para pengrajin sarung tenun khas Kota Tepian, para pengrajin tersebut menenun dengan ATBM (alat tenun bukan mesin) yang disebut Gedokan, dan biasa melakukannya di beranda rumah mereka sendiri, pemandangan semacam itu dapat disaksikan hampir di setiap rumah warga ketika kita berkunjung ke sana. Kami sekelompok mahasiswa Universitas Mulawarman, Prodi Ilmu Komunikasi beserta salah seorang dosen kami mencoba berkunjung kesana pada 20 maret 2013 silam. Kami pun menuju lokasi kampung tersebut melintasi sungai Mahakam dari pelabuhan di jalan Yos Sudarso menggunakan perahu motor. Hal ini dilakukan guna menghindari kemacetan di Jembatan Makaham yang merupakan lalu lintas utama ke Seberang sekaligus untuk merasakan sensasi menyebrang melewati sungai bertuah ini dengan transportasi air yang jarang dilakukan oleh kebanyakan orang di ibu kota.




Kami menyaksikan sendiri bagaimana proses pembuatan sarung yang menjadi ikon kota ini. Bahan yang digunakan adalah Benang Hata yang didatangkan khusus dari China. Corak dan warnanya sangat bervariasi, salah satunya adalah sarung corak balo hatta yang dapat kita lihat pada gambar di atas, proses pembuatannya pun memakan waktu beberapa hari hingga benar-benar sempurna. Maka tak heran jika untuk mendapatkan sarung Samarinda anda harus merogok kocek yang dalam, yaitu sekitar Rp. 260.000 - Rp 1.000.000 per kodi. Hasil dari para pengrajin ini dapat kita beli di toko Hj Fatmawati yang berada tepat di seberang jalan dari gang tempat pembuatannya. Di toko itu selain menjual aneka corak dan motif sarung samarinda, juga dijual beraneka pakaian yang terbuat dari bahan tenunan tersebut, dan juga pernak pernik khas Kalimantan, seperti kalung, gelang, cincin, dan lainnya.





Selain wisata tenun sarung samarinda, kami juga berkunjung ke sebuah rumah adat khas Kalimantan Timur, lokasinya juga sangat dekat, yaitu tepat di sebelah gang kampung tenun tersebut. Tempat wisata rumah adat Kaltim ini dinamakan Cagar Budaya Rumah Adat. Bentuk bangunannya adalah rumah panggung yang disebut Lamin oleh masyarakat Kalimantan Timur. Sampai saat ini keadaan rumah adat ini masih utuh dan sangat terawat dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo kota Samarinda. 




Jika ditarik kesimpulan, ternyata di pinggiran kota Samarinda memiliki potensi wisata yang layak diacungi jempol. Hanya perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat untuk mau lebih serius menjaga, merawat serta mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Bisa jadi hal ini dapat memajukan pariwisata di Kaltim, khususnya di Kota Samarinda, serta menaikan pendapatan daerah. Dengan adanya kampung tenun sarung samarinda dan rumah adat tersebut, tidak mustahil obyek wisata budaya ini suatu saat akan menjadi situs warisan yang dikenal oleh dunia internasional dan menjadi salah satu tujuan wisata bagi pelancong di seluruh dunia. (Eka)

Anggota Kelompok:
Eka Sapta Noprianus         1002055093
Debby Juliana                   1002055126
Febri Eko Prasetyo            1002055136
Rika Agustina Amanda     1002055142